Impor BBM Habiskan 75 Juta Dolar AS per Hari

Impor BBM Habiskan 75 Juta Dolar AS per Hari

Impor BBM Habiskan 75 Juta Dolar AS per Hari
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas mengecek tangki BBM yang akan didistribusikan ke sejumlah SPBU di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (31/7/2013). 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian besar anggaran negara hingga kini diambil untuk impor bahan bakar minyak (BBM).
Sebab, produksi lifting minyak di Indonesia hanya mencapai 830 ribu barel per hari (bph). Hasil lifting tidak semuanya bisa digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.
Anggota Dewan Energi Nasional Tumiran menjelaskan, negara hanya bisa menggunakan 550 ribu bph, sedangkan kebutuhan BBM dalam negeri setiap hari sebanyak 1,3 jua bph. Artinya, Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 75 juta dolar Amerika Serikat (AS) per hari.
"Kalau terus bergantung mengimpor BBM, ekonomi tidak akan kuat," ujar Tumiran, Senin (26/8/2013).
Tumiran menjelaskan, dana cadangan devisa negara akan habis untuk mengimpor BBM. Apalagi, subsidi BBM terus membengkak dan nilai mata uang rupiah melemah, menyebabkan beban tersendiri untuk impor BBM.
"Pemerintah bisa mengurangi beban devisa negara dengan menekan impor BBM sebesar 50 ribu bph, dan dialihkan untuk membeli biofuel," jelas Tumiran.
Tumiran menambahkan, dengan penghematan 50 ribu bph, berarti menghemat 5 juta dolar AS setiap hari. Bila diakumulasikan dalam satu bulan, maka 150 juta dolar AS terselamatkan.
"Dalam satu tahun, maka penghematan mencapai 1,8 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 18 triliun
.

Komentar